Kelainan Menstruasi

Meskipun tidak dikategorikan sebagai pengancam jiwa, kelainan menstruasi akut dapat mengganggu kehidupan wanita ke suatu titik disfungsi yang signifikan. Terdapat beberapa jenis kelainan menstruasi. Pada bagian ini saya akan membahas secara singkat beberapa jenis yang umum.

Telah dilaporkan bahwa sekitar 3/4 dari semua wanita mengalami gejala-gejala fisiologis dan psikologis yang tidak nyaman saat mendekati masa menstruasi. Kondisi ini diklasifikasikan sebagai PMS atau premenstrual syndrome, dan berkisar dari ringan hingga berat. Kelainan menstruasi lainnya termasuk amenorrhea, yaitu ketiadaan menstruasi; menorrhagia atau pendarahan hebat dan dysmenorrhea atau dikenal sebagai kram menstruasi yang parah.
Beberapa gejala fisik yang muncul lebih sering di saat menstruasi tidak langsung dikiasifikasikan sebagai kelainan namun mereka tetap dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Sendawa, payudara yang mengendur, kenaikan berat badan sementara, tekanan dalam perut, sakit kepala, bercak-bercak, sakit pada otot dan persendian, kelelahan, gingivitis, jantung yang berdebar-debar, rona merah, sangat sensitif akan suara dan bau, agitasi dan insomnia adalah beberapa gejala tersebut.
Pertanyaan mengapa beberapa wanita mengalami masalah menstruasi yang parah sementara yang lain sepertinya tidak terpengaruh ternyata tidak dapat dijawab sepenuhnya oleh banyak dokter. Para ilmuwan percaya bahwa ini diakibatkan fluktuasi tingkat hormon. Hal ini disebut dominasi estrogen, dimana hormon estrogen lebih kuat daripada hormon progesteron. Dalam buku yang saya karang bersama Dr. Richard Passwater dan Rita Elkins M.H. berjudul Soy Smart Health, dijabarkan secara detil bagaimana estrogen dan progesteron yang tidak seimbang dapat mempengaruhi wanita.
Hormon-hormon lain di luar itu juga berpengaruh dalam masalah menstruasi. Sebagai contoh, wanita yang mempunyai kista dalam indung telurnya memiliki kandungan hormon androgen, atau hormon lelaki, yang lebih tinggi dalam sistem tubuhnya. Hormon prolactin, yang tinggi pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui dapat memicu amenorrhea. Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon thyroid juga dapat menyebabkan masalah menstruasi.
Bila tubuh mampu mempertahankan tingkat hormon yang normal selama menstruasi mungkin banyak tanda dan gejala menstruasi yang dapat dihindari. Disinilah saya percaya noni juice mampu berperan penting.
Salah satu laporan penggunaan noni oleh penyembuh kuno Kahuna adalah bagi “masalah” wanita. Sedikit yang mereka ketahui bahwa terdapat suatu substansi dalam noni yang juga ditemukan dalam suplemen alami pada tahun -195oan yang disebut bromelain. Substansi ini secara antusias diteliti oleh perusahaan-perusahaan farmasi raksasa sebagai perawatan bagi, di antara yang lain, kram menstruasi yang parah. Dr. Ralph Heinicke yang mempelopori penelitian noni, menemukan bahwa bromelain membantu menurunkan rasa sakit pada wanita yang mengalami kram menstruasi. Selanjutnya, dalam penelitian lain beliau menemukan bahwa noni juga membantu meringankan kram menstruasi. Melalui penelitian yang berkesinambungan, Dr. Heinicke membantu menjembatani jurang antara bromelain dan noni.
Dalam penelitian saya, dari 4.008 wanita yang mengkonsumsi noni juice untuk mengurangi rasa sakit dan ketidak nyamanan pada saat menstruasi, 8o% di antaranya melaporkan keberhasilan.
Takaran penggunaan noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 8o% responden yang melaporkan keberhasilan adalah 75 cc setiap hari.

Tidak ada komentar: