Penyakit Ginjal

Seperti apa jadinya lingkungan anda, bila sistem pembuangan sampah, seperti pengambilan sampah rutin setiap minggu ditunda hingga setahun? Pastinya bukan suatu pemandangan yang baik. Sekarang, bayangkan skenario di atas terjadi di dalam tubuh anda. Di dalam tubuh, ginjal kita praktis berfungsi untuk membuang
sampah. Proses ini dilakukan saat darah disirkulasikan melalui ginjal. Ginjal akan membuang semua kotoran dalam darah dan mengeluarkannya melalui urin. Ginjal kita tidak hanya membuang, sampah namun juga menyerap nutrisi- nutrisi penting dari urin dan kemudian mengalirkannya kembali melalui aliran darah. Saat ginjal gagal berfungsi dengan baik, tubuh akan menjadi sakit karena darah yang penuh dengan kotoran secara perlahan akan meracuni sistem-sistem yang lain. Salah satu substansi tersebut adalah urea yang merupakan basis dari uremia. bila tidak dirawat maka dapat mengakibatkan kematian.
Apa yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi secara baik
Sebenarnya terdapat banyak penyakit yang mungkin menyebabkan penyakit ginjal dan saluran kencing. Beberapa diantaramya : Penyakit kandung kemih, pembengkakan prostat, diabetes (Tipe I dan II), tekanan darah tinggi, kanker ginjal dan glomerulonephrilc (radang ginjal – Red) semua berhubungan dengan kegagalan ginjal yang kronis. Berdasarkan Badan Ginjal Nasional, diabetes dan tekanan darah tinggi merupakan penyebab dari 57% penyakit ginjal tahap akhir. Pada ginjal tahap akhir, pasien harus melalui sebuah proses yang disebut dialysis, dimana ginjal bukan ditaruh didalam tubuh, atau melakukan transplatasi ginjal. Dialysis mepakan proses yang sangat mahal, ini makan waktu dan tidak seefisien ginjal yang asli. Namun demikian proses ini dia mempertahankan hidup seseorang hingga dia mendapatkan transplantasi ginjal atau sampai ginjalnya berfungsi kembali.
Operasi transplantasi juga memiliki kelemahan. Kegagalan tubuh penerima cangkok dalam menerima ginjal yang baru serta sedikitnya organ yang tersedia bagi semua orang yang membutuhkan ginjal baru merupakan beberapa tantangan dalam proses tranplanstasi.
Metode terbaik dalam melawan penyakit ginjal, tentu saja, melalui pencegahan. Suatu gaya hidup bagi orang yang sehat meliputi minum air yang banyak setiap hari, berolah raga, pola makan sehat yang meliputi banyak serat, buah-buahan dan sayuran serta menggunakan suplemen alami. Hal ini tidak saja mampu mengurangi berat badan dan tekanan darah seseorang namun gaya hidup seperti itu akan mengurangi resiko terkena kanker dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Berikut ini adalah tujuh tanda-tanda peringatan penting akan penyakit ginjal dan saluran kencing:
1. Kesulitan dan terasa panas saat buang air kecil
2. Sering buang air kecil terutama di malam hari
3. Adanya bercak darah dalam air seni
4. Lingkaran di seputar mata, pembengkakan tangan dan kaki terutama pada anak-anak
5. Rasa sakit di punggung bagian bawah tepat di bawah tulang rusuk yang tidak bias digerakan
6. Tekanan darah tinggi
7. Diabetes (Tipe I atau II)
Dengan menambah 1 kali suplemen alami seperti noni pada gaya hidup yang setelah bisa menambah peluang anda untuk bebas dari banyak penyakit yang mengarah pada gagal ginjal yang kronis. Sebagai tambahan, terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa noni memiliki kandungan-kandungan yang penting untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas selular. Riset yang dilakukan oleh Dr. Mian Ying Wang pada bagian Kanker yang memperlihatkan tumbuhnya bercak-bercak (suatu tes untuk kanker) pada ginjal tikus, yang selama beberapa waktu, diberikan larutan yang mengandung 10% noni juice. Tikus jantan memperlihatkan 90% perlindungan sementara tikus betina memperlihatkan 80% perlindungan atas perkembangbiakan kanker.
Sangat penting juga dicatat bahwa pada kegagalan renal tahap akhir, asupan seorang pasien diawasi secara hati-hati karena kandungan potasium yang cukup tinggi dapat menimbulkan serangan jantung. Noni juice dari Tahiti mengandung 28,52 mg potasium dalam setiap 30 cc nya. Kandungan ini hanya setengah dari 30 cc jus jeruk atau jus tomat seperti dicantumkan oleh Laboratorium Department of Agriculture Nutrient Data di Amerika Serikat. Lebih jauh lagi, anggur, nanas dan jus apel memiliki kandungan potasium yang lebih tinggi dibandingkan noni. Angka Kecukupan Gizi di Amerika (United States Recommended Dietary Allowance) untuk potasium adalah 2 mg per hari, tujuh puluh kali lipat lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam 30 cc noni juice. Bagaimanapun bila anda mengalami kegagalan ginjal tahap akhir dan memiliki pertanyaan apakah tingkat potassium dalam noni juice dapat menimbulkan masalah, Dr. Neil Solomon sangat menganjurkan anda untuk mengikuti anjuran dokter.Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 4.002 orang yang mengkonsumsi noni juice umuk meningkatkan kesehatan ginjal, 66% di antaranya melaporkan keberhasilan.
Dosis penggunaan noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 66%orang yang melaporkan keberhasilan adalah 60 cc setiap hari. (tergantung ureum, Kreatinin dan Kaliumnya)
Penyakit Gagal Ginjal : Penyebab dan Gejalanya
Ginjal merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi fital bagi manusia. Ginjal merupakan organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Pada manusia normal, terdapat sepasang ginjal yang terletak dibelakang perut, atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc fitrat glomerular per menitnya. Laju glomerular inilah yang sering dipakai untuk melakukan tes terhdap fungsi ginjal.
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di derita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
Segera priksakan diri ke dokter apabila menemui gejala-gejala yang mengarah pada kelainan fungsi ginjal. Penanganan yang cepat dan tepat adakn memperkecil resiko terkena penyakit ginjal tersebut.
UREUM DAN KREATININ
PENGERTIAN
Beberapa pengertian tentang ureum dan kreatinin:
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus hati-hati. Jangan-jangan nanti memerlukan cuci darah
Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot.
Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui ginjal. Pada pria, normalnya 0,6 – 1,2 mg/dl. Di atas rentang itu salah satunya mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal. Tetapi kami rasa angka 1,3 mg/dl masih tergolong normal, walaupun Anda sebaiknya mulai waspada.
BATAS NORMAL
Batas normal ureum : 20 – 40 mg/dl
Batas normal kreatinin : 0,5 – 1,5 mg/dl
TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui adanya Gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) kecepatan penyaringan ginjal, disertai dengan penumpukan sisa metabolisme ginjal (ureum dan kreatinin).
Gejala Gagal Ginjal Kronik Stadium Terminal
Sehubungan banyaknya tugas (fungsi) yang diemban ginjal yang berpengaruh terhadap organ-organ tubuh lainnya, selain itu GGK mempunyai gradasi dari ringan sampai berat tergantung seberapa besar kerusakan yang dialami ginjal, maka gejala-gejala Gagal Ginjal Kronik bila diuraikan akan cukup banyak dan banyak penyakit/penyebab lain yang juga memiliki gejala serupa.
Oleh karena itu bagi masyarakat awam, ada beberapa gejala dan pemeriksaan yang dapat dijadikan pegangan/indikator telah terjadinya penurunan fungsi ginjal yang signifikan (jauh menurun), yaitu:
1.     Jumlah urin (air seni) berkurang atau tidak ada urin. Jumlah urin < 500 ml/24 jam atau < 20 ml/KgBB/jam pada orang dewasa dan <1 ml/KgBB/jam pada anak-anak, walaupun jumlah air yang diminum dalam jumlah yang wajar/normal.
2.     Pucat/anemia. Penderita terlihat pucat pada muka maupun telapak tangannya, bila diukur Hb < 10 g/dl.
3.     Mual, muntah dan tidak nafsu makan.
4.     Nafas berat, mudah sesak bila banyak minum atau melakukan kerja berat.
5.     Rasa sangat lemah.
6.     Sering cegukan/sedakan (hiccup) yang berkepanjangan.
7.     Rasa gatal di kulit.
8.     Pemeriksaan laboratorium yang penting: Ureum darah sangat tinggi (nilai normal Ureum <40 mg/dl), Kreatinin darah juga tinggi (nilai normal Kreatinin <1,5 mg/dl), Hb sangat rendah (nilai normal Hb 12-15 g/dl pada perempuan dan 13-17,5 g/dl pada laki-laki).
Masih banyak sebenarnya gejala GGK lainnya, tetapi gejala-gejala tersebut di atas adalah yang utama/sering terjadi. Pada gagal ginjal stadium terminal, biasanya gejala-gejala di atas tidak hadir sendiri-sendiri tetapi bersama terdapat dua gejala atau lebih. Untuk lebih memastikan adanya penurunan fungsi ginjal maka kita dapat menghitung fungsi ginjal memakai kalkulator berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Kreatinin darah.
Untuk memperoleh pemeriksaan laboratorium tanpa melalui dokter, penderita dapat datang sendiri dan meminta kepada laboratorium atas permintaan sendiri (atau diantar keluarga bila penderita adalah anak-anak atau merasa kurang kuat datang sendiri).
Bagaimana cara mengetahui besarnya fungsi ginjal yang tersisa?
Ada berbagai cara mengukur fungsi ginjal yang tersisa, mulai dari yang memakai peralatan canggih, memakai metode yang agak rumit dan memakai metode yang sederhana. Bagi anda yang ingin menghemat pengeluaran, berikut ini diberikan contoh cara menghitung fungsi ginjal berdasarkan perkiraan bersihan kreatinin (Creatinine Clearance) dengan memakai rumus Cockcroft-Gault. Perhitungan ini sering disebut CCT terhitung. Caranya:
CCT terhitung pada laki-laki= {(140-umur) x berat badan} / (72 x kreatinin darah)
CCT terhitung pada perempuan= {(140-umur) x berat badan} / (72 x kreatinin darah) dikali 0,85
Contoh perhitungan:
Seorang laki-laki (katakanlah bernama Mr. X), berusia 50 tahun, berat badan 60 kg, hasil pemeriksaan Kreatinin Darah 3 mg/dl, maka perhitungan fungsi ginjalnya adalah:
CCT terhitung = {(140-umur) x berat badan} / (72 x kreatinin darah) = {(140-50) x 60} / (72 x 3) = 25
Jadi fungsi ginjal  Mr. X = 25%.
Sedangkan bila dia adalah seorang perempuan (misalnya Mrs. X) maka perhitungannya:
CCT terhitung pada perempuan = CCT pada laki-laki X 0,85 = {(140-50) x 60} / (72 x 3) dikali 0,85
= 25 X 0,85 = 21,25
Hasilnya, fungsi ginjal  Mrs. X = 21,25%.
Saran: bila hasil penghitungan dengan cara ini menghasilkan fungsi ginjal dibawah 40%, maka anda bisa mengulang pemeriksaan laboratorium Hb, ureum dan kretinin serta menghitung ulang fungsi ginjal anda. Bila dari 2 kali penghitungan menunjukkan hasil yang sama/kurang lebih sama maka sebaiknya anda berobat ke dokter. Bila hasilnya menunjukkan fungsi ginjal anda sudah di bawah 25% dan mempunyai gejala GGK lain yang jelas maka anda harus segera berobat ke dokter umum/dokter ahli penyakit dalam/ginjal. Hal lain yang perlu diketahui, apabila fungsi ginjal yang tersisa sudah dibawah 40%, maka sering terjadi akselerasi/percepatan progresivitas penurunan fungsi ginjal dalam waktu relatif singkat daripada progresivitas penurunan sebelumnya. Oleh karena itu akselerasi ini perlu di ‘rem’ dengan pengaturan makanan (diet) ditambah obat-obatan, dan yang terpenting sering melakukan kontrol ke dokter atau dokter ahli penyakit ginjal.

Tidak ada komentar: